Worldcoin, yang dididirikan oleh CEO OpenAI Sam Altman, menuai kritik karena praktik pengumpulan data yang kontroversial.

Pada awal Mei 2025 ini muncul kasus terbaru di Bekasi, Indonesia, di mana warga diiming-imingi uang tunai sekitar Rp300.000 - Rp500.000 untuk memindai retina mata mereka. 

Karena janji uang tersebut, warga berbondong-bondong hingga rela mengantre untuk melakukan pemindaian retina mata mereka kepada Worldcoin. Hingga akhirnya, kasus ini menarik perhatian pemerintah. 

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melakukan pembekuan terhadap Worldcoin. Pasalnya, praktik ini sangat berbahaya karena menyerahkan identitas data biometrik yang menjadi privasi setiap individu.

Ketika Data Biometrik Ditukar dengan Uang Tunai

WorldCoin adalah proyek yang diprakarsai Sam Altman, CEO OpenAI, yang resmi diluncurkan pada 24 Juli 2023 lalu. Indonesia menjadi salah satu tujuan ekspansi proyek ini.  Melansir Kontan, terdapat 29 cabang Worldcoin di seluruh Indonesia.

Worldcoin perlahan menyusupi kehidupan masyarakat Indonesia, terlebih memberikan janji dan imbalan bagi siapa saja yang mau mendaftarkan data dirinya. Pengisian data diri termasuk pemindaian retina mata menggunakan Orb atau perangkat bola futuristik.

Bagi yang sudah mendaftarkan diri akan memiliki World Id. Mereka juga akan mendapatkan dana atau token Worldcoin (WLD) yang dapat digunakan. Kabarnya, warga yang rela mendaftar dan melakukan pemindaian iris mata akan diberikan uang tunai sekitar Rp300.000 hingga Rp800.000. 

Pemindaian Retina Berbahaya Bagi Privasi

Worldcoin menggunakan pemindaian retina mata karena dinilai sebagai metode identifikasi manusia yang paling akurat dan unik. Pola retina mata tidak berubah seumur hidup dan tidak bisa dipalsukan.

Namun, justru karena sifatnya permanen dan unik, data retina mata menjadi sangat sensitif dan berisiko tinggi jika jatuh ke tangan yang salah. 

Bahaya utama dari pemindaian retina meliputi:

1. Tidak Dapat Diubah

Berbeda dengan kata sandi atau PIN yang bisa diganti, retina mata tidak bisa diganti. Sekali data retina mata bocor, risikonya berlaku seumur hidup.

2. Penyalahgunaan dan Pengawasan Massal

Jika data retina mata disimpan terpusat atau disalahgunakan, dapat membuka peluang untuk pengawasan massal atau pelacakan individu tanpa izin.

3. Masalah Hukum dan Etika

Di Uni Eropa, Worldcoin bahkan diminta menghapus data iris karena dinilai melanggar regulasi privasi. Banyak pengguna juga tidak diberi informasi yang jelas tentang bagaimana data mereka akan digunakan.

4. Risiko Keamanan Data

Meski gambar asli dihapus, kode iris yang dihasilkan tetap sangat sensitif. Jika dienkripsi dengan buruk, bisa saja diretas atau diidentifikasi kembali.

Lindungi Data Anda

Model bisnis Worldcoin menimbulkan pertanyaan serius tentang etika, kedaulatan data, dan akuntabilitas perusahaan. Meskipun inovasi identitas digital penting, mengeksploitasi masyarakat ekonomi lemah dengan imbalan uang untuk data yang tidak bisa diubah adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab.

Apa yang bisa dilakukan?
1. Hindari pemindaian biometrik yang tidak perlu, kecuali untuk keperluan resmi seperti paspor.
2. Tuntut transparansi dari perusahaan yang mengumpulkan data pribadi.
3. Dukung peraturan yang lebih ketat untuk perlindungan data di Indonesia.

Tingkatkan Keamanan Digital Anda dengan Pelatihan Kami!

Di era dimana data biometrik menjadi sasaran empuk pelanggaran privasi, pengetahuan tentang keamanan siber menjadi kebutuhan mendesak. Di VELSICURO-CYBER RANGES™ menyediakan pelatihan keamanan siber komprehensif yang akan membekali Anda dengan:
✔️ Teknik melindungi data sensitif
✔️ Cara mengenali praktik pengumpulan data yang mencurigakan
✔️ Strategi mencegah pencurian identitas digital
✔️ Pemahaman mendalam tentang perlindungan data biometrik

Jadilah Agen Perubahan di Dunia Digital!
Daftarkan diri atau tim Anda sekarang dalam program pelatihan kami. Kunjungi velsicuro.com atau hubungi kontak kami untuk informasi lebih lanjut tentang program pelatihan kami.

Pengetahuan adalah perlindungan terbaik di dunia digital. Mari bersama-sama membangun budaya keamanan siber yang lebih kuat!