Welcome to VelSicuro.com | Cybersecurity Solutions

Bali Blackout 12 Jam, Gangguan Listrik Ternyata Bisa Picu Krisis Keamanan Siber
By Fabbiola
05 May 2025
34 views
Artikel

Bali Blackout 12 Jam, Gangguan Listrik Ternyata Bisa Picu Krisis Keamanan Siber

Pada Jumat, 2 Mei 2025, Bali mengalami pemadaman listrik massal atau blackout yang berlangsung hampir 12 jam, dimulai sekitar pukul 16.00 WITA hingga Sabtu, 3 Mei 2025 pukul 03.30 WITA. 

Pemadaman ini melumpuhkan aktivitas di seluruh wilayah pulai, mulai dari Denpasar hingga Ubud, termasuk kawasan wisata utama seperti Nusa Dua.

PT. PLN (Persero) memastikan pemadaman listrik massal bukan disebabkan oleh serangan siber. Meski demikian, belum diketahui secara pasti penyebab blackout yang dialami Pulau Bali ini. 

Untuk menanggulangi peluang blackout di masa depan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan investigasi demi mencari penyebab pasti pemadaman listrik massal ini. Inspektur Ketenagalistrikan telah dikerahkan untuk memeriksa instalasi pembangkit dan jaringan transmisi di sistem kelistrikan Bali. 

Pemadaman massal di Bali berdampak signifikan pada aktivitas masyarakat yang terganggu. Koneksi internet dilaporkan mengalami gangguan selama blackout. Selain itu, layanan penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali juga terkena imbasnya.

Meski bukan karena serangan siber, pemadaman listrik massal atau blackout memiliki risiko tinggi terhadap keamanan siber. 

Pemadaman Listrik Picu Krisis Keamanan Siber

source: coconuts
source: coconuts

Pemadamam listrik skala besar seperti yang terjadi di Bali tidak hanya menganggu aktivitas sosial, ekonomi, transportasi, atau yang lain, tetapi juga menciptakan celah keamanan siber yang berbahaya. 

Beberapa risiko yang bisa mengganggu keamanan siber karena pemadaman listrik massal antara lain:

1. Sistem Keamanan Jaringan yang Melemah

Tanpa pasokan listrik yang stabil, firewall, sistem deteksi intrusi, dan perangkat keamanan digital lainnya dapat mati mendadak, membuat jaringan rentan terhadap serangan siber.

2. Risiko Kehilangan dan Korupsi Data

Pemadaman mendadak dapat menyebabkan database tidak tersimpan dengan benar, berpotensi merusak atau menghapus data penting. Perusahaan yang tidak memiliki cadangan daya (UPS) berisiko kehilangan informasi kritis.

3. Operasional Bandara dan Fasilitas Vital yang Bergantung pada Genset

Bandara Internasional Ngurah Rai sempat mengandalkan genset, namun sistem pendukung seperti server dan jaringan komunikasi tetap rentan jika terjadi gangguan berkepanjangan.

4. Ancaman terhadap Infrastruktur Kritis

Rumah sakit, pusat data, dan layanan darurat yang mengandalkan listrik dapat mengalami gangguan sistem, membuka peluang serangan siber jika proteksi tidak berfungsi optimal.

Perlunya Mitigasi Risiko Siber Saat Blackout

Meskipun penyebab blackout di Bali bukan serangan siber, insiden ini menjadi pengingat bahwa gangguan fisik pada infrastruktur listrik dapat memicu kerentanan digital. 

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko serupa di masa depan:

1. Penerapan Uninterrupted Power Supply (UPS) untuk memastikan sistem dapat dimatikan dengan aman atau tetap beroperasi sementara.

2. Backup data berbasis cloud untuk mengurangi ketergantungan pada server lokal yang rentan terhadap pemadaman.

3. Penguatan infrastruktur kabel bawah laut dan sistem redundansi untuk meminimalkan dampak jika terjadi kerusakan.

4. Pelatihan tanggap darurat siber bagi perusahaan dan instansi pemerintah untuk mengantisipasi gangguan selama blackout.

Pemadaman listrik massal di Bali membuktikan: krisis infrastruktur fisik = ancaman digital nyata. Jangan tunggu blackout berikutnya mengancam keamanan data bisnis Anda. Kunjungi velsicuro.com atau kontak VELSICURO-CYBER RANGES™ untuk konsultasi gratis untuk solusi unggulan keamanan siber bisnis Anda.

Need Any Technology Solution

Let’s Work Together on Project

GET STARTED
velsicuro.com